Sri Mulyani: Tidak Ada Negara Makmur Kalau Ekonominya Rusak

Taufik Fajar, Jurnalis
Kamis 21 Maret 2019 13:45 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri acara Kementerian Kesehatan yang bertemakan National Town Hall on Youth Engagement di Balai Sarbini Jakarta. Pada kegiatan tersebut hadir para anak-anak muda milenial.

Dalam sambutannya, Sri Mulyani mengatakan, bahwa pemerintahan Jokowi-JK saat ini telah menurunkan angka kemiskinan hingga single digit, sebesar 9,66%. Capaian ini terendah dalam sejarah Indonesia. Namun, kata wanita yang akrab disapa Ibu Ani, hal itu tidak cukup karena jika dihitung 9,66% dari total penduduk 260 juta jiwa dinilai masih banyak.

"Kita sudah menurunkan angka kesenjangan, menurunkan angka pengangguran, namun itu harus terus diteruskan oleh kita semua dan semua itu dilakukan melalui berbagai cara, ada instrument policy, instrumen keuangan, dan instrumen partisipasi dan peran," ujarnya, Kamis (21/3/2019).

Baca Juga: Cara Menurunkan Angka Kemiskinan Jadi 9%

Dia menjelaskan, keberhasilan itu merupakan peran yang paling penting adalah masyarakat itu sendiri, terutama generasi mudanya.

"Kalau kita ingin Indonesia jadi adil makmur dan sehat maka kita tahu bahwa untuk bisa mencapai itu kita harus menjaga momentum perbaikan ekonomi kita. Tidak ada suatu negara yang menjadi makmur, adil dan sehat kalau ekonominya rusak," tutur dia.

Baca Juga: Taktik Pemerintah Turunkan Angka Kemiskinan 9%

Dia menuturkan, Indonesia pernah mengalami krisis 1998. Perbankan tutup, masyarakat panik, toko toko tutup hingga terjadi kerusuhan.

"Kalau ibu-ibu muda seperti saya waktu itu khawatir tidak bisa membeli susu untuk anak kita. Bukan karena tidak punya uangnya tapi tokonya tidak menjual, karena kerusuhan. Hal inilah yang ingin kita hindari kita ingin ekonomi kita lebih baik," ungkapnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya