Tak hanya pengelola dan kontraktor dari proyek tersebut, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan stakeholder yang membangun proyek berdekatan dengan jalan layang tersebut. Seperti diketahui ada tiga proyek yang dibangun disana pertama adalah proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Jakarta-Cikampek Elevated II.
Menurut Danang, hal yang akan ia dorong dalam penyelesaian proyek tersebut adalah aspek keselamatan. Sehingga jika nantinya harus mundur pun asalkan aspek keselamatan terpenuhi bisa saja dilakukan.
"Nomor satu beliau (Menteri PUPR) mengatakan, utamakan safety, itu yang akan kita preview terus. Apakah memang secara safety, baik Construction safety maupun operasional safety, itu bisa memenuhi syarat untuk bisa dioperasikan saat Lebaran," tegasnya.
Sebagai informasi, Tol Jakarta-Cikampek layang ini mulai dibangun tahun 2017 oleh PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek. Dalam membangun tol itu, investasi yang digelontorkan badan usaha mencapai Rp 16,2 triliun. (yau)
(Rani Hardjanti)