Kredit Bermasalah UMKM Capai 3,79% di Januari 2019

, Jurnalis
Senin 25 Maret 2019 13:06 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

JAKARTA - Bank Indonesia mengungkapkan besaran kredit bermasalah (NPL) untuk sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada awal 2019 mengalami peningkatan. Pada Januari 2019 angka NPL di sektor ini mencapai 3,79%, lebih tinggi dibandingkan Desember 2018 yang tercatat 3,44%.

Menurut Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Ita Rulina, kenaikan NPL UMKM ini dibarengi dengan peningkatan kredit di sektor tersebut. Salah satunya peningkatan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Pertumbuhan kredit UMKM ini ditopang oleh penyaluran KUR di Januari 2019 yang tercatat sebesar Rp9,67 triliun dengan total debitur 354.448 (6,95% dari target 2019). "Penyaluran KUR sampai Januari 2019 itu Rp9,67 triliun dengan risiko (kredit) yang sedikit meningkat," ujarnya dilansir dari Harian Neraca, Senin (25/3/2019).

Baca Juga: RIM Dilonggarkan, Penyaluran Kredit Diharapkan Tumbuh 12%

Perlu diketahui, total penyaluran KUR tersebut paling besar dikontribusi oleh Bank BRI yang mencapai Rp6,51 triliun dengan total debitur 313.827. Kemudian disusul oleh Bank Mandiri yang telah menyalurkan Rp1,30 triliun dengan debitur 16.386. Selanjutnya Bank BNI Rp1,30 triliun, Bank BTN Rp2,4 miliar. Kemudian Bank Umum Swasta Rp130,12 miliar, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Rp377,11 miliar, perusahaan pembiayaan Rp27,9 miliar dan koperasi Rp117 juta.

Berdasarkan data uang beredar BI menunjukkan, penyaluran kredit UMKM di Januari 2019 tercatat sebesar Rp953 triliun, atau mengalami pertumbuhan 11,4% (yoy), atau meningkat pertumbuhannya dari 9,9% (yoy) pada Desember 2018.

Berdasarkan skala usahanya, seluruh skala usaha baik kredit mikro, kecil dan menengah mencatatkan peningkatan pertumbuhan yaitu dari masing-masing sebesar 14,1% (yoy), 10,7%, dan 7,1% (yoy) pada Desember 2018 menjadi masing-masing sebesar 15,5%, 10,9% dan 9,6% pada bulan berjalan.

Namun di sisi lain, sejumlah calon debitur KUR mengatakan kesulitan mendapatkan fasilitas kredit berbunga ringan saat ini. “Ketika mengajukan ke Bank Artha Graha, disebutkan oleh pegawai banknya bahwa KUR saat ini di hold dulu. Begitu juga di salah satu bank BUMN, fasilitas KUR sedang dilakukan perbaikan sistemnya,” ujar calon debitur yang enggan disebutkan namanya.

Sebelumnya di kesempatan terpisah, Presiden Jokowi meminta masyarakat yang memanfaatkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat alias KUR untuk disiplin dalam memenuhi kewajiban membayar angsuran.

Hal ini dia sampaikan dalam acara Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Ketahanan pangan dan aksi ekonomi untuk rakyat di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, belum lama ini. Yang namanya minjem itu harus bayar. Pinjam harus ngangsur (membayar angsuran), disiplin," tegas Jokowi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya