Lebih Murah Dibanding Thailand
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, penetap an tarif ojol di dalam negeri telah mengakomodasi hasil kajian dari beberapa negara, khususnya di negara Asia Tenggara (ASEAN) seperti Vietnam dan Thailand. Dalam kajian ini, kata dia, tarif ojek online di Indonesia masih terbilang murah.
“Perlu saya sampaikan, saya sudah (survei) di beberapa negara di ASEAN, di Vietnam dan Thailand. Jadi kita benchmarking terutama dengan negara-negara di Asia Tenggara,” kata Budi.
Di Thailand, kata Budi, juga diberlakukan tarif batas minimal yakni 4 km. Di negara itu, tarif minimal yang ditetapkan adalah sekitar 20 baht atau seta ra dengan Rp9.000 per 4 km.
“Di Thailand ada tarif minimal, 20 baht, sekitar Rp9.000 untuk 4 km. Tarif per km adalah 5 baht atau Rp2.200 per km,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Budi, Kemenhub juga menerapkan tarif berdasarkan hasil riset mengenai kemampuan beli masyarakat. Berdasarkan riset, kemampuan membayar masyarakat Indonesia ada pada kisaran Rp600 hingga Rp2.000 per km.
“Hasil riset yang ada di In donesia ini bisa dijadikan aspek juga. Kemudian kalau perjalanan, rata-rata tidak ada yang lebih dari 8,8 km,” jelasnya. Di samping itu, kata Budi, pihaknya juga mempertimbangkan masukan dari Komisi V DPR yang meminta agar ada batas tarif atas dan bawah.
“Semuanya kita pertimbangkan. Pertama, kepentingan pengemudi. Kedua adalah kepentingan masyarakat. Berikutnya, masalah keamanan dan kenyamanan. Pemerintah juga perlu melindungi dua aplikatornya,” katanya. (Ichsan Amin/Sindonews)
(Dani Jumadil Akhir)