Sementara itu, arus kas yang dimiliki BSDE hingga akhir 2018 senilai Rp1,61 triliun, turun 65,3% dari posisi Rp4,64 triliun pada 2017. Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi per 2018 senilai Rp2,65 triliun. Perseroan juga mengungkapkan, total aset perseroan di 2018 tercatat Rp52,1 trilun atau meningkat senilai Rp6,15 triliun. Aset itu terdiri dari liabilitas senilai Rp21,8 triliun dan ekuitas Rp30,28 triliun.
Dalam pos liabilitas, utang obligasi BSDE meningkat dari posisi Rp5,6 triliun pada 2017 menjadi Rp9,8 triliun pada 2018. Hermawan Wijaya, Direktur Bumi Serpong Damai mengungkapkan, kenaikan aset tersebut memperlihatkan bahwa BSDE memiliki kekuatan fundamental yang kokoh. Hal ini juga didukung oleh posisi kas yang makin kuat di Rp8,14 triliun, meningkat signifikan dibandingkan Rp5,79 triliun pada tahun sebelumnya.
Disampaikannya, neraca perseroan masih kuat dengan rasio utang terhadap ekuitas berada di posisi aman yaitu sebesar 0,46 kali. Hal ini terkonfirmasi dari penegasan ulang peringkat BSDE dan obligasi berkelanjutannya di level idAA- dengan outlook stabil oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Selain itu, lanjut Hermawan, perseroan juga telah meningkatkan properti investasi hingga Rp8,08 triliun dari posisi Rp7,37 triliun pada 2017. BSDE juga berencana meningkatkan penjualan produk residensial. ”Kami bakal terus berupaya untuk meningkatkan portofolio pendapatan berulang. Hal ini tampak jelas dari peningkatan properti investasi yang pada akhir tahun 2018 mencapai Rp8,08 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp7,37 triliun,” ujarnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)