TANGERANG - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa ekspor komoditas Indonesia mulai bergeser ke produk-produk manufaktur, yang mengindikasikan bahwa industri tumbuh pesat.
"Impor kita meningkat di bahan baku dan penolong. Para ekonom bilang defisit itu akibat masuknya bahan baku dan penolong. Itu positif karena artinya terjadi investasi yang marak di industri," kata Mendag Enggartiasto seperti dilansir Antaranews, Jakarta, Selasa (16/4/2019).
Baca Juga: Jelang Ramadan Impor Susu, Mentega hingga Pakaian Jadi Melonjak
Mendag menampik bahwa terjadi deindustrialisasi di Indonesia, mengingat dari data perdagangan yang ada, pertumbuhan ekonomi menunjukkan angka yang stabil dan ekspansif.
Menurut data Kemendag, 81% permintaan dunia kepada Indonesia merupakan barang manufaktur dan 19% komoditas primer.