Operator Tol Trans Jawa Diminta Tingkatkan Layanan saat Mudik Lebaran

Koran SINDO, Jurnalis
Rabu 24 April 2019 10:08 WIB
Foto: Dok. Jasa Marga
Share :

JAKARTA - Operator tol Trans Jawa diminta untuk meningkatkan layanan selama musim mudik Lebaran 2019. Peningkatan layanan tersebut diperlukan untuk mengantisipasi potensi gangguan kenyamanan selama perjalanan yang diprediksi masih rawan macet di sejumlah titik. Salah satu layanan yang harus diperbaiki adalah sistem transaksi di gardu tol agar lebih efisien dan efektif.

Titik ini menjadi biasanya rawan apabila volume kendaraan membeludak. “Salah satunya adalah meningkatkan efisiensi layanan transaksi di jalan tol yang saat ini sudah terhubung dari Jakarta hingga Probolinggo untuk Trans Jawa. Prediksinya ini akan menjadi jalur yang ramai,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit di Jakarta kemarin.

 Baca Juga: Mudik 2019, KAI Lakukan Inspeksi untuk Cek Kesiapan Jalur Kereta

Dia menambahkan, berdasarkan hasil koordinasi dengan pengelola jalan tol di jalur Trans Jawa akan dilakukan relokasi untuk beberapa gerbang yang terdampak pembangunan konstruksi tol Jakarta–Cikampek II (elevated), light rail transit (LRT) Jabodebek maupun kereta cepat Jakarta–Bandung.

Selain itu, berdasarkan hasil Survei Potensi Pemudik 2019 dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), ada beberapa titik lain yang juga rawan macet antara lain di gerbang tol (GT) Merak, GT Cigombong (Bogor), GT Kali Kangkung (Semarang), GT Colomadu (Solo), GT Ngawi (Jawa Timur), dan lokasi-lokasi wisata.

“Di Cikarang Utama misalnya, gerbang tol ini sebelumnya berada di Km 29 di jalur Jakarta–Cikampek, direlokasi ke GT Cikampek Utama Km 70 dan GT Kalihurip Utama di Km 67,” ujarnya. Dia menambahkan, meski mengalami relokasi, pemindahan GT tersebut tidak akan mengubah besaran tarif tol. “Jadi tidak akan ada perubahan tarif meski ada relokasi gerbang tol,” pungkasnya.

 Baca Juga: 55 Rest Area dan 71 TIP Disiapkan untuk Mudik Lebaran, Cek Titiknya

Sementara itu, Corporate Communication Department Head PT Jasa Marga Irra Soenardi mengatakan, antisipasi lonjakan kepadatan di jalur tol Jakarta–Cikampek telah dilakukan sebagai dampak dari pembangunan konstruksi di sekitarnya.

“Jadi antisipasinya pergeseran gerbang tol, fokus di rest area, juga mendorong pengguna jalan dapat menikmati perjalanannya dengan mengunjungi destinasi wisata atau sekadar kulineran di sepanjang exit tol Trans Jawa, sehingga tidak lagi bertumpuk di rest area yang ada di dalam tol saja,” ujarnya.

Strategi lain yang dilakukan Jasa Marga di antaranya antisipasi sejumlah gerbang tol barrier Trans Jawa akibat euforia masyarakat untuk mencoba jalur tol baru. “Kami lihat keinginan masyarakat melewati jalur tol Trans Jawa masih besar. Makanya strategi lain, kita fokus juga pada safety atau keselamatan dengan sosialisasi terus-menerus,” ungkapnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya