Pasar Sarung Tangan Kesehatan Menjanjikan di Negara Berkembang

, Jurnalis
Senin 29 April 2019 14:29 WIB
Ilustrasi: Foto Shutterstock
Share :

JAKARTA - Menjadi negara dengan tingkat konsumsi sarung tangan kesehatan yang masih rendah, menjadikan Indonesia potensi pasar yang cukup menjanjikan. Kondisi ini berbalik dibandingkan dengan sebagian negara Eropa yang cuku besar tingkat konsumsinya.

”Tingkat konsumsi di Indonesia tercatat hanya 3 sarung tangan perkapita, hanya mengalahkan India yang konsumsinya 1 sarung tangan perkapita,” kata Direktur Utama Mark Dynamics Indonesia Tbk Ridwan Goh seperti dilansir Harian Neraca, Jakarta, Senin (29/4/2019).

Sementara tingkat konsumsi sarung tangan di China masih jauh lebih baik yaitu 4 sarung tangan per kapita. Namun masih kalah dibandingkan dengan Denmark sebagai negara dengan tingkat konsumsi sarung tangan kesehatan terbesar yaitu 335 sarung tangan per kapita.

 Baca Juga: Naik 67,09%, Mark Dynamics Bukukan Laba Rp82,29 Miliar

Berdasarkan data yang diperoleh dari Margma 2019, secara statistik pasar menunjukkan perbedaan besar dalam konsumsi per kapita antara negara maju dan negara berkembang.

Disebutkan, negara-negara dengan konsumsi sarung tangan rendah per kapita yang memiliki populasi besar dan pertumbuhan PDB yang tinggi menunjukkan peluang besar untuk pertumbuhan permintaan sarung tangan. Diperkirakan pertumbuhan konsumsi global akan terus berasal dari peningkatan dari negara-negara berkembang di mana konsumsi per kapita yang ada jauh lebih rendah daripada negara-negara maju.

Lebih jauh Ridwan Goh menyatakan, peluang pasar menguat di beberapa negara berkembang menyusul larangan penggunaan sarung tangan kesehatan berbasis PVC di China. Hal ini membuat sarung tangan kesehatan berbahan baku karet dan nitrile memperoleh peluang tumbuh yang lebih besar. “Pasar yang masih tumbuh antara 8 hingga 10 persen pertahun dalam 15 tahun terakhir berpotensi tumbuh semakin besar akibat bergesernya bahan produksi sarung tangan,” ungkap Ridwan Goh.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya