JAKARTA – Siapa yang tak kenal dengan menu nasi goreng? makanan ini hampir sering kita temui di pinggir jalan bahkan setiap pagi bisa membuatnya sendiri di rumah. Selain rasanya yang enak dan harganya terjangkau, makanan ini sangat mengenyangkan untuk sarapan atau sekadar makan malam.
Jika Anda tertarik untuk memulai bisnis menjual nasi goreng, anda harus perhatikan cita rasa yang khas, unik dan lezat dari nasi gorengnya tersebut pastikan berbeda dengan pedagang yang lain. Selain itu, menjual nasi goreng mempunyai segmen pasar yang luas, jadi Anda tidak perlu takut tidak laku.
Berikut biaya dan laba yang harus Anda perhatikan untuk memulai bisnis nasi goreng seperti dilansir dari buku Jadi Jutawan Dari Bisnis Gerobak karya Putri Sawwal dan Agus Nur Cahyo yang dikutip Okezone:
Baca Juga: Usaha Sampingan Ramadan, 7 Ide Jualan Minuman Segar Modal Rp1 Jutaan
Analisis Bisnis
1. Modal Investasi Awal
- Gerobak dan etalase Rp3.000.000
- Perlengkapan masak Rp800.000
- Peralatan makan Rp300.000
- Meja dan kursi Rp200.000
2. Biaya Operasional Bulanan
- Bahan baku Rp200.000x26 hari = Rp5.200.000
- Gas, air, listrik, dan lain-lain Rp150.000
Jumlah Rp5.350.000
3. Pendapatan Per Bulan
- 50 porsi/hari @7.000 x 26 hari = Rp9.100.000
4. Keuntungan
- Pendapatan – biaya operasional bulanan
Rp9.100.000 – Rp5.350.000 = Rp3.750.000
Dengan asumsi tersebut, maka modal investasi awal akan kembali dalam waktu kurang dari dua bulan.
Perhitungan tersebut menggunakan beberapa asumsi. Pertama, Anda tidak mempekerjakan karyawan sehingga tidak perlu menambahkan beban gaji dalam biaya operasional. Kedua, Anda menetapkan harga jual nasi goreng sebesar Rp7.000 berdasarkan kisaran harga Rp6.000-Rp8.000.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)