JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan masih terjebaknya Indonesia pada persoalan defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) selama 20 tahun terakhir. Menurutnya, hal ini karena kinerja ekspor dan investasi di Indonesia yang masih belum baik.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan, untuk menghadapi tantangan kedua defisit tersebut pihaknya pun sudah memasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Baca Juga: 4 Syarat agar Ekonomi Indonesia Terbesar Nomor 5 di Dunia
"Kita dalam lima tahun ke depan melalui RPJMN memang berupaya memperbaiki defisit perdagangan dan defisit transaksi berjalan," katanya dalam acara Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (9/5/2019).