JAKARTA – Light Rail Transit (LRT) Velodrom-Kelapa Gading beroperasi setelah Lebaran 2019. Secara teknis, pembangunan LRT sudah mencapai 100%, mulai penanda terhubungnya jalur utama (mainline), kereta, hingga stasiun sudah siap digunakan.
Untuk operasional komersial, PT LRT Jakarta masih menunggu arahan dari Pemprov DKI Jakarta. “LRT telah mengantongi izin operasi dari Kementerian Perhubungan. Kami selaku operator sudah mengirimkan surat kesiapan operasi pada 2 April lalu kepada Gubernur DKI Anies Baswedan,” ujar Manajer Humas PT LRT Jakarta Melissa kemarin. Sambil menunggu arahan dari Gubernur untuk operasionalnya, PT LRT mengisi waktu dengan menyempurnakan sistem pembayaran termasuk pemilihan konsep yang pas untuk seremonial peresmian LRT.
Baca Juga: Lewat Video, Presiden Jokowi Promosi LRT Palembang
Tarif yang akan diberlakukan sudah diputuskan bersamaan dengan tarif mass rapid transit (MRT) beberapa waktu lalu yakni Rp5.000. “Tarifnya Rp5.000 flat , bukan distance base tapi per trip saja. Satu kali trip Rp5.000,” katanya. Direktur Proyek LRT dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin mengatakan, Gubernur Anies menginginkan operasional resmi LRT harus siap semuanya dan terintegrasi dengan bus Transjakarta hingga Dukuh Atas. Operasional LRT hanya tinggal menunggu penyempurnaan integrasi di Stasiun Velodrom dengan Halte Transjakarta Rawamangun yang dibangun melalui jembatan penghubung (skybridge).
“Akhir Mei ini pembangunan skybridge selesai. Sehabis Lebaran sudah beroperasi resmi,” ujarnya. Menurut dia, pembangunan LRT bakal dilanjutkan. Saat ini pihaknya tengah merampungkan studi kajian dan kelayakannya. Untuk kajian studi dari Rawamangun akan diteruskan ke Manggarai dan dari Depo Kelapa Gading diteruskan ke Jakarta International Stadium di kawasan Sarana Rekreasi Olah raga, Tanjung Priok, Jakarta Utara. “LRT harus diteruskan supaya dapat melayani mobilitas masyarakat dalam menggunakan angkutan umum,” ucap Iwan.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike menyarankan Pemprov DKI melanjutkan LRT fase II. Apabila operasional LRT hanya Velodrom-Kelapa Gading sejauh 5,8 kilometer, LRT hanyalah menjadi hiasan saja meskipun terintegrasi dengan Transjakarta. Lantaran jalur yang pendek dan belum terintegrasi, masyarakat diperkirakan akan memilih menggunakan transportasi lain apabila ingin ke Dukuh Atas melalui Stasiun Rawamangun di mana moda transportasi tersebut bisa menjemput langsung dari depan rumahnya.