Defisit Transaksi Berjalan Kuartal I-2019 Tembus USD7 Miliar

, Jurnalis
Jum'at 10 Mei 2019 11:12 WIB
Ilustrasi: Foto Okezone
Share :

Bank Sentral mencatat neraca jasa masih defisit karena menurunnya surplus jasa perjalanan (travel). Hal itu disebabkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang menurun sesuai dengan pola musiman. Defisit jasa juga diperparah dengan menurunnya nilai impor jasa pengangkutan barang (freight).

 Baca Juga: Strategi Bappenas Tekan Duo Defisit yang Dikeluhkan Presiden Jokowi

Di luar data transaksi berjalan, terdapat neraca transaksi modal dan finansial yang pada kuartal I 2019 surplus hingga USD10,1 miliar. Hal tersebut ditunjang persepsi positif investor terhadap perekonomian Indonesia. Aliran modal asing yang masuk juga karena berkurangnya risiko ketidakpastian di pasar keuangan global.

"Namun demikian, surplus transaksi modal dan finansial pada triwulan I 2019 tercatat lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada triwulan sebelumnya, sejalan dengan adanya pembayaran obligasi global pemerintah yang jatuh tempo," kata Onny.

Dengan capaian transaksi berjalan dan transaksi modal-finansial itu, secara keseluruhan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2019 mencatat surplus USD2,4 miliar.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya