NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street jatuh lebih dari 2% pada pembukaan perdagangan Senin (13/5/2019) waktu setempat, setelah China mengumumkan rencana balas dendam dengan mengenakan tarif yang lebih tinggi pada barang-barang asal AS. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dapat mendorong ekonomi AS ke arah resesi.
Dow Jones Industrial Average tercatat turun dalam yakni 518,98 poin atau 2% menjadi 25.423,39. Lalu S&P 500 juga dibuka turun 61,03 poin atau 2,12% jadi 2.820,37. Nasdaq Composite turut turun 219,42 poin atau 2,77%, menjadi 7.697,52 pada bel pembukaan.
Melansir Reuters, Senin (13/5/2019), investor cemas karena semakin panasnya perang dagang antara AS dan China. Setelah pekan lalu, Presiden AS Trump menaikkan tarif impor atas produk China senilai USD200 miliar dari 10% menjadi 25%, kini China membalas dengan mengenakan tarif impor baru mulai dari 5%-25% terhadap 5.140 produk AS yang bernilai USD60 miliar pada 1 Juni 2019.
"Setiap kenaikan tarif adalah hambatan bagi ekonomi global dan jika itu menyeret turun ekonomi, itu akan menurunkan pendapatan, sehingga saham akan bereaksi terhadap hal itu," ujar Kepala Strategi Pasar National Securities di New York, Art Hogan.
Indeks acuan S&P 500 pada perdagangan Jumat lalu, mencatatkan penurunan terburuk sejak Desember 2018, pasca Washington mengumumkan kenaikan tarif bagi barang-barang China senilai USD200 juta itu.