Menurut dia, perang dagang dan faktor yang melatarbelakanginya itu memiliki dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia. Pertama, perang dagang itu sendiri akan menyebabkan tertahan atau bahkan menurunnya permintaan global yang kemudian berujung anjloknya harga komoditas.
“Indonesia yang sangat bergantung kepada produk komoditas dalam men - dorong ekspor sangat terdampak,” ungkap Piter. Sangat sulit memperbaiki neraca perdagang an ketika permintaan global dan harga komoditas begitu rendah.
“Ujung-ujung nya CAD (current account deficit) akan tetap lebar,” imbuh dia. Di sisi lain, perbaikan perekonomian AS diperkirakan akan mendorong The Fed untuk mempertahankan suku bunga atau bahkan kembali ke rencana semula menaikkan suku bunga.
“Ekspektasi pasar atas kebijakan The Fed inilah yang saya perkirakan menyebabkan pergerakan aliran modal yang mulai beralih keluar dari emerging market kembali ke AS. Hal inilah yang menurut saya, yang menyebabkan jatuhnya IHSG dan melemahnya rupiah dalam seminggu terakhir,” tandasnya.
(Dani Jumadil Akhir)