“Banyaknya kebutuhan konsumsi pada periode ini yang mendorong orang menjual mobil mereka. Baik itu untuk dialihkan ke kebutuhan lainnya, ataupun upgrade mobil mereka,” jelas Andreas.
Lebih lanjut, Andreas Djingga mengatakan bahwa di Carsome, tren peningkatan transaksi ini terjadi setiap tahun, selama 3 tahun Carsome beroperasi di Indonesia. Banyaknya orang menjual mobil mereka juga memang didasari pada rata-rata kenaikan harga mobil pada periode menjelang Idul Fitri.
“Biasanya harga mobil bekas bisa naik rata-rata 5% dibanding periode lainnya. Permintaan pasar yang naik membuat harga jual mobil juga naik,” kata Andreas.
Dengan model bisnis C2B (Consumer to Business), Carsome mampu menghubungkan penjual mobil dengan ribuan dealer terverifikasi sebagai pembeli. Secara khusus, hal ini memberikan efek peningkatan transaksi di platform menjelang hari raya Idul Fitri, karena terjadi kenaikan permintaan mobil bekas pada periode ini pula dari dealer rekanan.
Dealer-dealer sangat aktif mencari mobil untuk memenuhi kenaikan permintaan pelanggan mereka. Carsome mengakomodir rantai pasar yang sedang berputar tinggi ini, banyaknya orang menjual mobil bekas yang dibarengi juga permintaan tinggi stok mobil bekas dari dealer untuk dijual kembali.