Pelemahan Rupiah dan IHSG Hanya Sementara

Koran SINDO, Jurnalis
Kamis 23 Mei 2019 10:10 WIB
(Foto: Ilustrasi Koran Sindo)
Share :

Imbas dari rendahnya investasi membuat pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan di bawah 5%. ”Ini kondisi yang harus diwaspadai. Padahal investasi dan ekspor adalah motor penggerak utama yang diharapkan selain konsumsi rumah tangga,” beber dia. Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah menyampaikan, rupiah dan IHSG memang dalam tekanan karena faktor global dan defisit neraca perdagangan. Tekanan pelemahan semakin kuat karena adanya kerusuhan yang terjadi sejak kemarin. ”Kalau kondisi ini tidak segera selesai saya perkirakan rupiah dalam minggu ini akan melewati Rp14.500 per USD dan IHSG akan ada di kisaran 5.900,” pungkas dia. Adapun selama sebulan pascapemilu memang rupiah cenderung melemah.

Rupiah pun terdepresiasi hingga 0,45% sepekan terakhir. Sementara dalam satu bulan terakhir, nilai tukar rupiah telah merosot 3,05%. Aksi massa yang memprotes hasil rekapitulasi KPU memberi sentimen negatif bagi pasar saham. IHSG kemarin ditutup tertekan 11,74 poin atau 0,20% ke level 5.939,64. Pada awal perdagangan IHSG dibuka langsung melemah sebesar 2,99 poin atau 0,05% ke posisi 5.948,33. Sementara itu, sepanjang pekan ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih memerah. Data Yahoo Finance mencatat rupiah pada Rabu (22/5) ditutup melemah 45 poin atau 0,31% ke level Rp14.520 per dolar AS. Selasa (21/5), nilai tukar rupiah ditutup di Rp14.475 per dolar AS.

(Kunthi Fahmar Sandy/Sindonews/Ant)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya