Terlebih S&P juga memproyeksikan defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) Indonesia akan mengalami perbaikan sejalan dengan stabilnya permintaan global dan pemulihan daya saing. Kendati demikian, Darmin menyatakan, tetap mewaspadai kondisi defisit ini ke depannya.
"Sebetulnya ini area yang kita masih bergulat, kita harus akui itu," ucapnya.
Mantan Gubernur Bank Indonesia itu menekankan, pihaknya juga akan tetap mengantisipasi perkembangan ekonomi global. Sebab, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih terus memanas, yang pada akhirnya memukul perekonomian global.
Baca Juga: S&P Naikkan Peringkat Utang RI, Kemenkeu: Ini Sangat Membanggakan
Di sisi lain, perundingan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa atau Brexit belum juga menemukan titik terang. Bahkan, membuat Perdana Menteri Inggris Theresa May mengundurkan diri dari jabatannya.