Saat ini seluruh negara sudah tidak lagi menunggu ancaman perang dagang mereda. Namun semua negara sudah menyiapkan antisipasi jika AS dan China mengimplementasi penerapan tarif antar belah pihak pada Juni mendatang.
"Kita bisa lihat kuartal II, III dan IV akan terpengaruh dengan adanya, tidak lagi ancaman tapi implementasi dari ancaman," ungkapnya.
Baca Juga: Ekonomi Dunia Melemah, Defisit Berpotensi Melebar Tahun Ini
Sri Mulyani melanjutkan, seluruh dunia berharap perang dagang AS-China segera mereda dengan beberapa pertemuan bilateral yang digelar diberbagai negara. Tapi, pada kenyataannya perang dagang masih memanas.
"Mereka berharap trade war itu tidak akan sampai ke full boom atau meledak secara penuh seperti yang terjadi sekarang ini. Pasalnya ada harapan waktu itu negosiasi terjadi. Namun dinamika ini baru terjadi satu bulan terakhir," tuturnya.
(Feby Novalius)