JAKARTA - Pemerintah menyerap dana Rp22,15 triliun dari lelang tujuh seri surat utang negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dengan total penawaran masuk Rp62,08 triliun.
Melansir laman Antarnews, Jakarta, Selasa (2/7/2019), Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyatakan lelang tersebut telah melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp15 triliun.
Baca juga: Pemerintah Kantongi Rp24 Triliun dari Lelang SUN
Untuk seri SPN03191003, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,74355 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 3 Oktober 2019 ini mencapai Rp4,87 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,7 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,88 persen.
Untuk seri SPN12200703, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,868 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 3 Juli 2020 ini mencapai Rp5,65 triliun.
Baca juga: Pemerintah Kantongi Rp23,4 Triliun dari Lelang Surat Utang
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,85 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,02 persen.
Untuk seri FR0077, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,05 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,81997 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2024 ini mencapai Rp8,28 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,125 persen ini mencapai 6,8 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,25 persen.
Baca juga: Cetak Rekor, Pemerintah Raup Rp22 Triliun dari Lelang SUN
Untuk seri FR0078, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,35365 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2029 ini mencapai Rp17,03 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 7,34 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,6 persen.