Selanjutnya, perseroan akan membagi lagi porsi pembelian tembakau berdasarkan segmen wilayah pembeliannya yaitu 25% Jawa Tengah (Muntilan, Temanggung, Parakan, dan Boyolali), 50% Jawa Timur dan Madura (Bondowoso, Kasturi, Maesan, Jombang), serta 25% Bali dan Lombok untuk jenis tembakau virgnia).
Baca Juga: 25 Perusahaan Antri Go Public di Pasar Modal Indonesia
Hingga Desember 2018, total liabilitas yang dimiliki perseroan sebesar Rp149,66 miliar, terdiri atas liabilitas jangka pendek senilai Rp130,15 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp7,98 miliar.
Di sisi pendapatan, perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp134,52 miliar atau naik 18,65% secara tahunan. Pendapatan bersih berasal dari hasil penjualan tembakau iris yang sudah diolah dengan berbagai faktor yang kemudian secara lokal maupun ekspor.
(Dani Jumadil Akhir)