JAKARTA - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) dalam kondisi keuangan yang terancam tidak mampu membayar utang. Hal tersebut usai terjadi perubahan komposisi pemegang saham.
Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya hingga kini masih menunggu penjelasan dari manajemen KIJA. Hal ini untuk mengetahui secara pasti kondisi keuangan perusahaan.
"Pertama yang dilihat materialitasnya, secara umum kami lakukan permintaan penjelasan (dari KIJA), kami ingin ada klarifikasi berita tersebut. Setelah itu kami masuk ke substansi untuk penyelesaian masalah," kata Nyoman ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Senin (8/7/2019).
Baca Juga: Berpotensi Default, BEI Suspensi Saham Jababeka
Dia menyatakan, setelah ada penjelasan dari pihak KIJA maka BEI akan melihat substansi permasalahan, dan peluang perusahaan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Nyoman pun menegaskan, pihaknya meminta manajemen KIJA untuk segera memberikan pernyataan lengkap pada publik.
"Kami minta perusahaan responsif berikan klarifikasi sehingga publik bisa mencerna dengan merata tentang apa yang terjadi," ujarnya.
Baca Juga: Jababeka Terancam Gagal Bayar Utang