OSLO - Chief Executive Officer (CEO) Norwegian Air Bjoern Kjos mundur dari maskapai bertarif murah yang turut dia dirikan. Kjos merupakan mantan pilot jet tempur yang membantu membesarkan maskapai kecil asal Norwegia yang awalnya berlokasi di pinggir Bandara Oslo.
Kini menjadi maskapai terbesar ketiga di Eropa berdasarkan jumlah penumpangnya. Maskapai itu telah mengguncang pasar penerbangan jarak jauh dengan memangkas tarif untuk perjalanan lintas alantik.
Meski demikian, ekspansi yang terlalu cepat mengakibatkan maskapai itu rugi besar dan terlilit utang serta harus mengumpulkan dana USD350 juta dari para pe megang saham awal tahun ini.
Baca juga: Morgan Stanley Turunkan Peringkat Saham Global
“Saya yakin Dewan Direktur akan menemukan pengganti dengan kualifikasi terbaik untuk memimpin babak kisah Norwegian selanjutnya ber sama tim puncak manajemen,” tutur Kjos, 72, dalam per nyataan yang dilansir kantor berita Reuters.
Maskapai itu juga memperkirakan operasional 18 pesawat Boeing 737 MAX yang sedang dinonaktifkan dapat kembali beroperasi pada Oktober mendatang. Sebelumnya maskapai menyatakan akan mengoperasikan pesawat jenis itu pada Agustus. Boeing 737 MAX dihentikan operasionalnya di penjuru du nia sejak Maret setelah dua kecelakaan mematikan.
Norwegian Air menyatakan gangguan itu dapat menghambat proyek sinya untuk kembali membukukan keuntungan tahun ini. Perusahaan juga me la por kan laba kuartal II/2019 yang tidak sesuai proyeksi kemarin.
Baca juga: Palestina Tolak Rencana Ekonomi Trump
Laba bersihnya mencapai 82,8 juta crown, turun dari 300,3 juta crown pada pe rio de yang sama tahun lalu, tapi di atas ratarata proyeksi 76,2 juta crown dari lima analis yang dikompilasikan Refinitiv. Maskapai itu memangkas target untuk kapasitas penumpang menjadi 0-5%, di ban dingkan target sebelumnya, 5-10%.
Maskapai menyatakan laba sebelum pajak, depresiasi dan amortisasi, serta restrukturisasi atau biaya sewa (EBITDAR), tidak termasuk kerugian atau keuntungan lain untuk item seperti kontrak mata uang asing dan kontrak bahan bakar pesawat, diperkirakan mencapai 6,7 miliar crown pada 2019, naik dari 3,2 miliar crown pada 2018.
Norwegian Air merupakan maskapai bertarif murah terbesar di Norwegia. Perusahaan itu di posisi ketiga terbesar untuk maskapai bertarif murah di Eropa setelah easyJet dan Ryanair. Selain itu, Norwegian Air merupakan maskapai bertarif murah terbesar kesembilan di dunia dan maskapai terbesar di Skandinavia.
Baca juga: World Bank Turunkan Target Pertumbuhan Ekonomi Global, Begini Respons Sri Mulyani
Maskapai itu menawarkan jadwal penerbangan domestik di Skandinavia dan Finlandia, serta tujuan bisnis ke London dan berbagai tujuan wiasata di Mediterania serta Canary Islands. Pada 2016, maskapai itu mengangkut lebih dari 30 juta penumpang.
Maskapai ini terkenal de ngan penampilan pesawatnya yang berwarna putih dengan hidung warna merah, dengan gambar unik di bagian ekor pesawat. Norwegian meluncurkan penerbangan jarak jauh se jak Mei 2013.