Djoko menyebutkan terdapat 12.000 kursi dalam tiga hari tersebut baik maskapai Citilink maupun Lion Air.
“Ada 12.000 kursi di tiga hari ini disebar di jam relatif pendek, saya rasa sangat produktif. Tinggal kalikan dalam satu bulan, satu tahun apakah termanfaatkan 80% tiap bulan atau tahun,” katanya.
Djoko juga menilai pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait komponen tarif pesawat serta faktor-faktor yang menyebabkan harga tiket mahal sebab formulasi biaya operasional pesawat terbang berbeda dengan angkutan lainnya.
Ditambah dengan kondisi yang menyebabkan harga bergejolak, sementara pada lima tahun terkahir tiket epsawat masih murah karena perang harga.
“Saya setuju edukasi itu pemberian informasi yang cukup agar masyarakat bisa mengerti bisnis penerbangan karena memang selama beberapa tahun yang lalu itu faktanya mereka bisa terbang, terbang itu murah karena bermain di tarif batas bawah. Setelah terjadi seperti ini tidak kuat rontok, muncul situasi seperti ini kaget,” katanya.
(Dani Jumadil Akhir)