Seimbangkan Neraca Perdagangan, Kemendag Ajak Pelaku Usaha Sasar Pasar China

Koran SINDO, Jurnalis
Minggu 14 Juli 2019 12:09 WIB
Kontainer (Antara)
Share :

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengajak para pelaku usaha untuk menyasar pasar China. Upaya itu dilakukan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara yang selama ini Indonesia mengalami defisit.

Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Iriana Trimurty Ryacudu mengatakan, salah satu caranya yakni mengajak para pelaku usaha untuk mengikuti pameran China-ASEAN Expo Ke-16 yang akan berlangsung 20-23 September di Nanning, China.

 Baca juga: Jokowi Ingatkan Defisit Neraca Dagang, Ini Komentar Sri Mulyani


“Kita harus gencar promosi ekspor ke China untuk menyeimbangkan hubungan perdagangan Indonesia- China. Hal ini sekaligus menjadi upaya kita mengambil peluang dari situasi perang dagang AS-China di mana dua negara membutuhkan penyuplai baru akibat perang tarif,” ucap Iriana.

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Ditjen PEN Kemendag Marolop Nainggolan menambahkan, tahun ini Indonesia akan menjadi Country of Honor yang akan diberikan promosi dan perhatian lebih besar sehingga kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha.

Potensi perdagangan yang banyak dilirik penduduk China di antaranya buahbuahan seperti salak, durian, dan buah naga. Produk makanan dan minuman dan obat-obatan ringan masih memberikan peluang bagi pelaku usaha Indonesia.

 Baca juga: Neraca Dagang Surplus, BI: Positif ke Transaksi Berjalan

“Kami hanya bisa memberikan informasi potensi yang ada di China. Selebihnya pelaku usaha yang menentukan,” ujar Marolop. Diketahui, total perdagangan Indonesia- China pada 2018 tercatat USD72,67 miliar atau naik 23,48% dari total perdagangan 2017 sebesar USD58,84 miliar.

Hingga saat ini Indonesia mengalami defisit mencapai USD18,4 miliar. Hal itu terjadi lantaran nilai ekspor Indonesia ke China baru berkisar USD27,17 miliar, sementara impor Indonesia dari China mencapai USD45,53 miliar.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya