Proyek Prestisius, Bekraf Buruh Rp100 Triliun untuk Bangun Kota Kreatif

Koran SINDO, Jurnalis
Kamis 18 Juli 2019 11:17 WIB
Ilustrasi Kota Kreatif (Foto: Shutterstock)
Share :

Adapun di dunia ada sejumlah kota yang disebut kota kreatif. Seperti versi BB Culture, ada lima kota disebut sebagai kota paling kreatif di dunia. Kota-kota itu adalah Mexico City di Amerika Serikat (AS), Sharjah di Uni Emirat Arab (UEA), Belgrade di Serbia, Dakar di Senegal, dan Bangkok di Thailand. Organisasi Desain Dunia (WDO) menyebut Mexico City sebagai Ibu Kota Desain Dunia 2018 karena keunikan arsitektur publik, budaya visual, dan desain inovatifnya.

Kota ini juga menjadi rumah bagi para desain fashion dan merek-merek lain untuk bereksperimen, menciptakan gelombang baru desain tanpa membedakan gender. Kota Sharjah yang sering dibayangi oleh kota tetangganya, Abu Dhabi dan Dubai, akhirnya semakin diakui dunia.

Kota itu dipimpin Sheikha Hoor Al Qasimi, yang merupakan putri termuda penguasa Sharjah, Sheikh Dr Sultan bin Mohammed Al Qasimi. Sheikha Hoor merupakan seniman dan kurator yang mendorong kreativitas di kota itu.

Kota Belgrade menjadi pusat seni kontemporer di Eropa. Dengan budaya pemudanya, kota itu menjadi tujuan utama dunia untuk kehidupan malam dengan berbagai pilihan mulai gypsy folk hingga hip-hop ala Serbia. Kota itu juga menjadi tujuan untuk arsitektur bergaya Brutalist. Adapun Kota Dakar menjadi pusat kreativitas pemuda di Benua Afrika.

Saat ini Afrika memiliki 60% populasi di bawah usia 25 tahun sehingga menjadi benua termuda di Planet Bumi. Dakar pun menjadi pusat bagi generasi baru seniman, desainer, dan para pelajar. Pada 2022, kota itu ditetapkan menjadi lokasi pertama di Afrika untuk Olimpiade Pemuda.

Sementara itu, Kota Bangkok yang dihuni 8 juta jiwa menjadi pusat kreativitas baru dengan rap, grafiti, seni kontemporer, dan fotografi. Seniman dan kurator generasi baru, berkumpul di kota itu dengan cara baru dan subversif.

Ajang pertama Bangkok Art Biennale yang digelar pada 2018 menempatkan kota itu da lam sorotan dunia untuk kreativitas. Sejumlah galeri seperti Bangkok CityCity Gallery, TARS, 100 Tonson, Cartel Gallery, VER Project (didirikan oleh seniman Rirkrit Tira vanija), dan N22 menjadi tempat untuk menemukan karya terbaik seni kontemporer Asia.

“Rezim politik represif sekarang mengakibatkan perpecahan ekstrem. Tapi saat masyarakat menjadi represif, seni dan kreativitas mulai menjadi alat untuk menyampaikan tematema sensitif atau mempertanyakan yang tidak boleh diajukan di masyarakat totaliter,” ujar Somrak Sila, co-founder dan kurator WTF Bar and Gallery.

Pengamat digital Heru Sutadi mengkritisi rencana BCD dari pemerintah. Menurutnya, lebih baik apabila pemerintah meng-upgrade beberapa co-wor - king space seperti Bandung Digital Valley, Jakarta Digital Valley, ataupun technopark yang sudah ada di beberapa kota.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya