Terkait penggunaan dana hasil IPO, secara lebih terinci Giat membeberkan, mayoritas atau sebesar 55% akan digunakan untuk pengembangan usaha di bidang energi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan energi terbarukan lainnya. Kemudian, sekitar 25% untuk modal kerja dan sekitar 20% untuk belanja modal.
Sebagai informasi PT Kencana Energi Lestari adalah salah satu pemain utama di sektor PLTA yang telah beroperasi di Indonesia. Perseroan memiliki profil usaha yang unik dengan business model penyediaan energi terbarukan yang didukung oleh kontrak penyediaan listrik jangka panjang PPA (power purchase agreement) kepada PLN; yaitu selama 20 hingga 30 tahun sejak dioperasikannya PLTA.
Hingga saat ini, perseroan telah memiliki tiga proyek PLTA di pulau Sumatra dan Sulawesi dengan total kapasitas produksi sebesar 49 mengawatt (mw).
Dari jumlah tersebut, Proyek PLTA Pakkat bekapasitas 18 mw telah beroperasi di Sumatera Utara; Proyek PLTA Air Putih berkapasitas 21 mw yang saat ini sedang menunggu commercial operation date (COD) yang dijadwalkan Agustus-September 2019 dan yang berlokasi di Bengkulu, serta Proyek PLTM Madong berkapasitas 10 mw yang saat ini sedang dalam tahap persiapan konstruksi di Sulawesi Selatan.
(Dani Jumadil Akhir)