BOGOR - Uni Emirat Arab (UEA) akan menanamkan modal di sektor pembangunan infrastruktur, yakni pengembangan pelabuhan peti kemas dan kawasan industri di Gresik, Provinsi Jawa Timur.
"Sekarang sudah ada persiapan, paling lambat 2021 mulai konstruksi. Saya lagi mau minta mereka sudah mulai lebih awal," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dikutip dari Antaranews, di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (24/7/2019).
Baca Juga: Pertemuan Jokowi-Pangeran Uni Emirat Arab Hasilkan Kesepakatan 12 Bidang Ekonomi
Menurut Budi, investasi akan bernilai USD1,2 miliar. Dia menjelaskan pembagian investasi antara pihak swasta Indonesia dan UEA yakni 51% berbanding 49%.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bersama Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan telah menyaksikan pertukaran surat perjanjian kerja sama antara pelaku bisnis kedua negara.
Baca Juga: Kemenhub Tawarkan Bandara Komodo hingga LRT ke Pengusaha ASEAN
Salah satu perjanjian yakni MoU antara DP World dan Maspion oleh CEO Maspion Alim Markus dengan CEO DP World Sultan bin Sulayem.
Menurut Alim Markus, pembangunan pelabuhan ditargetkan dapat menampung 3 juta teus.
Dengan investasi sebesar USD1,2 miliar akan mengembangkan pelabuhan kontainer di kawasan industri Maspion di Gresik
(Feby Novalius)