JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution telah memimpin rapat koordinasi (rakor) terkait bea masuk untuk produk biodiesel Indonesia ke pasar Uni Eropa (EU), di Kemenko Perekonomian Jakarta.
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa pada rapat kali ini, pihaknya telah mengundang Kementerian lembaga terkait. Terutama Kementerian Perdagangan (Kemendag). karena Kemendag yang fokus mengenai urusan-urusan perdagangan internasional.
"Jadi kita mendengarkan pihak Kemendag yang telah telah berkomunikasi dengan Uni Eropa sehubungan dengan adanaya bea masuk biodiesel. Kita sebenarnya pernah berperkara terkait produk crude palm oil (CPO) atau minyak sawit asal Indonesia pada 2013 dan 2017 di bawa ke WTO, kemudian kita memenangkannya," ujar dia di Kemenko Perekonomian Jakarta, Senin (29/7/2019).
Baca Juga: Sengketa Biodiesel RI, Menko Darmin: Ujungnya ke WTO
Dia menuturkan, bahwa pihak Kemendag telah melakukan persiapan-persiapan yang akan dilakukan untuk menghadapi Uni Eropa. Di mana bea masuk biodiesel 8-18% itu belum final. Pasalnya dokumen dari Uni Eropa belum ada di Kemendag.
"Semua langkah sudah disiapkan dan itu tugas perdagangan. Strategi kita ya adu data, adu penjelasan bukti dan memang kita tidak melakukan subsidi," katanya.
Baca Juga: Bea Masuk Biodiesel 8%, Pengusaha Tak Bisa Ekspor
Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan menegaskan, Pemerintah Indonesia akan menyampaikan protes keras kepada Pemerintah Uni Eropa (UE) atas dikeluarkannya proposal besaran bea masuk imbalan sementara produk biodiesel asal Indonesia pada Juli 2019. Besaran bea masuk imbalan sementara yang diajukan yaitu dengan margin 8%-18%.
(Dani Jumadil Akhir)