Kemudian faktor kedua adalah imbal hasil investasi portofolio di Indonesia masih kompetitif dan menarik. Hal ini membuat ketertarikan arus modal asing ke Indonesia (capital inflow).
"Termasuk juga dengan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas yang terjaga, turut menarik capital inflow," ujar dia.
Serta faktor ketiga yakni membaiknya persepsi terhadap prospek ekonomi Indonesia dengan meningkatnya sovereign rating Indonesia oleh Standard and Poor’s (S&P) pada Mei lalu. Selain itu, juga didorong perkembangan positif di sektor riil yang menimbulkan optimisme terutama pasca Pemili 2019.
"Berbagai perkembangan ini telah menyebabkan aliran masuk modal asing ke Indonesia. Kemudian menyebabkan terjadi perkuatan nilai tukar Rupiah dan juga meningkatkan kinerja dari pasar obligasi negara. maupun pasar saham," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)