Di samping itu, dari faktor domestik yang perlu diwaspadai adalah kondisi defisit transaksi berjalan (currenct account deficit/CAD). Terlebih di tengah kondisi ketegangan ekonomi global. "Momentum pertumbuhan ekonomi diharapkan tetap terjaga, namun CAD harus diperhatikan apalagi di tengah konteks ketegangan global," katanya.
Selain itu, kinerja di sektor riil juga perlu diperhatikan ke depannya. Terutama pasca tahun 2018 yang sempat mengalami penurunan. "Kita harapkan tentu harus mendapatkan suatu momentum (pertumbuhan) pada semester II 2019 ini," katanya.
Menurutnya, anggota KSSK yang juga terdiri dari Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), akan terus meningkatkan sinergi kedepannya. Hal ini untuk dapat memberikan kebijakan yang tepat ditengah perekonomian yang dinamis.
"Sehingga dapat menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)