NEW YORK – Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street berakhir melemah pada perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor mencerna serangkaian data negatif yang menunjukkan perlambatan kegiatan ekonomi AS dan semakin prihatin dengan prospek perdagangan AS-China.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 280,85 poin atau 1,05% menjadi ditutup di 26.583,42 poin. Indeks S&P 500 berkurang 26,82 poin atau 0,90% menjadi berakhir di 2.953,56 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 64,30 poin atau 0,79%, menjadi 8,111.12 poin.
Baca Juga: Wall Street Mixed Pasca-Suku Bunga The Fed Turun
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah di sekitar penutupan pasar, dengan sektor keuangan turun hampir 2,1%, memimpin kerugian.
Mayoritas dari 30 saham unggulan atau blue-chips di Dow juga memperpanjang kerugian, dengan saham Goldman Sachs Group turun hampir 3,9%, berada di antara yang berkinerja terburuk.
Indeks Volatilitas CBOE, yang secara luas dianggap sebagai pengukur ketakutan terbaik di pasar saham, naik 10,86% menjadi 17,87 pada Kamis (1/8/2019).
Lebih khusus lagi, saham Caterpillar dan Intel, keduanya sensitif terhadap perdagangan global, masing-masing jatuh 3,71% dan 2,08%, serta saham 3M kehilangan 0,78%.
Namun saham Yum Brands naik sekitar 3,9 persen, karena rantai makanan cepat saji AS ini melaporkan laba kuartal kedua yang melampaui estimasi pasar.
Baca Juga: Suku Bunga The Fed Turun, Wall Street Berakhir Melemah
Di sisi ekonomi, indeks manufaktur Institute for Supply Management (ISM) turun menjadi 51,2 pada Juli dari 51,7 pada Juni, angka terendah sejak Agustus 2016, ISM mengatakan pada Kamis (1/8/2019). Data menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS berkembang pada laju paling lambat selama tiga tahun terakhir.