JAKARTA - Lingkungan perekonomian global sedang memanas akibat perang dagang. Hal ini menjadi concern bagi pemerintah untuk tidak terlalu terkena imbasnya.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyati Indrawati mengemukakan, Pemerintah bekerjasama dengan pemangku kepentingan terkait fiskal dan moneter seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah, sedang dan akan terus melakukan kebijakan yang tepat dalam memperbaiki dan memperkuat fundamental ekonomi Indonesia.
Baca juga: JK Ingatkan Sri Mulyani soal Siklus Krisis Ekonomi 10 Tahun
“Berbagai kebijakan tersebut diharapkan dapat membuat Indonesia mempunyai daya tahan tinggi dalam menghadapi gejolak lingkungan global maupun perubahan di dalam negeri yang sering kali tidak terduga,” kata Sri Mulyani mengutip setkab, Jakarta, Sabtu (10/8/2019).
Akan tetapi, sedemikian rupa melakukan kebijakan ekonomi yang tepat, menurut Sri Mulyani masih ada faktor-faktor penting yang di luar kendali Indonesia. Kendali tersebut berada pada negara yang secara sistem ekonomi sangat kuat seperti Amerika, Eropa, Jepang,dan RRC.
Baca juga: Ekonomi Kuartal II-2019 Tumbuh Melambat, Destry: Perlu Diversifikasi Ekspor
“Kalau mereka ‘bersin’ maka seluruh dunia akan terkena flu,” ujar Menkeu.
Dirinya menambahkan, di era ekonomi yang saling terkait saat ini, banyak sekali faktor kebijakan negara-negara maju yang mempengarMenkeuuhi perekonomian Indonesia dan seluruh negara lainya.