JAKARTA - Mati listrik di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat hingga sebagian Jawa Timur membuat geram masyarakat. Tak hanya masyarakat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun ikut emosi dalam kejadian yang jarang tersebut.
Tak tinggal diam, Presiden Jokowi langsung menghampiri kantor PT PLN (Persero) untuk mendapatkan keterangan yang lebih jelas pada 5 Agustus 2019. Namun, kedatangannya tidak membuat orang nomor 1 di Indonesia ini puas.
Baca juga: PLN Perlu Perkuat Infrastruktur untuk Cegah Mati Listrik
Banyak kalimat-kalimat tegas yang keluar dari Presiden Jokowi kepada para Direksi PT PLN (Persero). Oleh sebab itu, Jakarta, Minggu (11/8/2019), Okezone merangkum fakta-fakta kejadian yang membuat Jokowi geram. Berikut faktanya:
1. Presiden Jokowi Sentil PT PLN soal Kepintaran para Direksi
Akibat adanya pemadaman listrik serentak yang terjadi di wilayah Jabodetabek sampai Jawa Tengah yang terjadi pada tanggal 4 agustus 2019, presiden jokowi menyentil direksi PT PLN Persero karena menurutnya penanganan dalam pemadaman listrik tersebut tidak cepat tanggap dan terlalu bertele-tele dan tidak adanya pembaritahuan terlebih dahulu kepada masyarakat.
Baca juga: Dahlan Iskan Pertanyakan 'Kopassus' PLN, Ternyata Sudah Berubah Jadi Pasukan Elit PDKB
Jokowi juga mengatakan bahwa hal ini sangat merugikan masyarakat karena tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu. “Pertanyaan saya bapak ibu semuanya kan orang pinter-pinter apalagi urusan listrik dan sudah bertahun tahun. Apakah tidak dihitung apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian. Sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop”, ujarnya.
2. Jokowi pertanyakan kecepatan kerja PLN
Jokowi datang ke kantor PLN usai pemadaman listrik terjadi. Kedatangan Jokowi ini adalah untuk mendengar langsung apa penyebab terjadinya pemadaman listrik kemarin. Pasalnya pemadaman listrik kemarin memakan waktu yang cukup lama dan cukup membuat gaduh masyarakat. Menurut Jokowi, sebuah perusahaan besar seperti PLN harusnya memiliki sebuah manajemen dasar mengenai tata kelola risiko. Jika ada sebuah insiden seharusnya sudah bisa diatasi segera oleh PLN
“Dan dalam sebuah manajemen besar seperti PLN mestinya, menurut saya, ada tata kelola risiko yang dihadapi dengan manajemen besar tentu saja ada contigency plan, ada back up plan. Pertanyaan saya kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan dengan baik," katanya.
3. Direksi PLN diminta Jokowi menjelaskan secara simple dan singkat
Presiden jokowi telah mendapatkan penjelasan dari Direksi PT PLN Persero mengenai pemadaman listrik di wilayah Jabodetabek dan sebagian besar di Pulau Jawa. Pada saat memasuki ruang rapat, Jokowi langsung meminta kepada Direksi PLN untuk menjelaskan mengenai pemadaman dan di sampaikannya dengan simpel-simpel saja dan jika ada yang kurang balak-blakan saja.
Tetapi penjelasan dari Direksi PLN ini terlalu panjang lebar dan Jokowi tak terima penjelasan dari Pihak PLN tersebut karena menurutnya itu terlalu panjang.