Kisah 6 CEO Startup Pecandu "Bakar Uang" dan Berujung Kebangkrutan

Maghfira Nursyabila, Jurnalis
Selasa 13 Agustus 2019 18:10 WIB
Foto: Cofounder Shawn Fanning Napster (Business Insider)
Share :

JAKARTA – Fenomena Startup di era digital masih penuh tanda tanya. Meski sedang tren namun tidak semulus yang dijalankan. Nyatanya banyak juga stratup yang gagal di tengah jalan.

Ketika perusahaan bangkrut, rekening bank dan kekayaan habis, CEO juga mengalami pukulan dan tertekan. Masalah seperti ini banyak menimpa beberapa pengusaha.

Menurut statistik, sembilan dari 10 startup gagal dan sebagian besar karena perusahaan ‘pencadu bakar uang’ alias hanya menghabiskan uang tanpa perhitungan pemasukan yang jelas. Istilah bakar uang kerap digunakan bagi perusahaan startup untuk mendapatkan angka statistic secara unorganic.

Baca Juga: Menko Luhut Sebut SoftBank Bakal Suntik Startup Aruna

Inilah contoh beberapa eksekutif teknologi yang kehilangan jutaan dolar AS dari perusahaan yang mereka bangun, seperti yang dilansir Business Insider, Selasa (12/8/2019)

1. Elizabeth Holmes

Dikenal sebagai pendiri dan mantan CEO Theranos. Holmes mampu mendapatkan pendanaan hampir USD1 miliar.

Namun, sayangnya Holmes dituduh melakukan penipuan dan beberapa hari setelah pemecatan karyawan Theranos. Holmes dinyatakan Forbes hanya memiliki kekayaan bersih berada di titik 0.

2. Antoine Balaresque dan Henry Bradlow

Lily Robotics telah mendapatkan kucuran dana lebih dari USD15 juta. Bahkan hampir menyentuh USD35 juta dalam pra-penjualan berkat video viral yang menunjukkan adanya peran drone. Tetapi hanya dua tahun kemudian, Robotika Lily ditutup.

Baca Juga: Presiden Jokowi Temui Bos SoftBank, Grab hingga Tokopedia

3. Sunil Paul

Pendiri Sidecar dan mantan CEO Sunil Paul mengatakan perusahaan itu tidak dapat bersaing dengan Uber, yang mengumpulkan lebih dari USD6,6 miliar. Namun sangat disayangkan Sidecar akhirnya menutup operasinya pada 2015, namun mampu menjual asetnya ke General Motors pada tahun berikutnya.

4. Sean Parker dan Shawn Fanning

Napster didirikan pada tahun 1999 oleh remaja Sean Parker dan Shawn Fanning sebagai layanan berbagi musik dan bertukar file gratis. Tetapi setelah beberapa tuntutan hukum terkenal, Napster melipat dan setuju untuk membayar USD26 juta kepada penerbit.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya