JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membantah beredarnya isu terkait terjadinya serangan siber di sistem IT perusahaan itu yang disebut-sebut akan mengalami kebangkrutan.
“Pesan gelap di media sosial dan aplikasi percakapan Whatsapp yang menginformasikan bahwa bank Mandiri mengalami kerugian, akan segera bangkrut dan akan diambil China adalah tidak benar," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Baca Juga: Kacau, 37 Nasabah Bank Mandiri Belum Kembalikan Rp1,7 Miliar
Menurut Rohan, tindakan penyebaran isu itu merupakan upaya pendiskreditan dengan tujuan merusak kepercayaan masyarakat, baik kepada Bank Mandiri, perekonomian Indonesia serta pemerintah RI.
Bank Mandiri, lanjutnya, merupakan bank milik pemerintah terbesar di Indonesia dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Bank Indonesia.
"Dengan kondisi ini, tidak mungkin segala kejadian tidak dimonitor dan diawasi oleh kedua institusi tersebut. Kami melihat, informasi yang disebarkan melalui kanal media sosial tersebut seperti diskenariokan oleh pihak tertentu yang memiliki iktikas tidak baik untuk mengganggu perekonomian dan pemerintah,” tegas Rohan.