Sedangkan penurunan ekspor terendah terjadi pada perhiasan/permata sebesar USD116,4 juta, timah USD78,8 juta, kapal laut USD25,2 juta, bahan kimia anorganik USD19,5 juta, dan nikael USD2,3 juta.
Adapun secara sepanjang Januari-Juli 2019 kinerja ekspor Indonesia tercatat mencapai USD95,79 miliar. Realisasi ini lebih rendah 8,02% dari periode Januari-Juli 2018 yang sebesar USD104,14 miliar.
"Sehingga ini perlu menjadi perhatian. Selain karena tantangan eksternal perang dagang dan penurunan harga komoditas, di dalam begeri kita punya tantangan bagiamana lakukan hilirisasi supaya bisa memberikan nilai tambah dan ciptakan lapangan kerja," jelas dia.
(Fakhri Rezy)