China Tanggalkan Status Raja Impor Emas Dunia

Maghfira Nursyabila, Jurnalis
Kamis 15 Agustus 2019 14:04 WIB
Ilustrasi: China Batasi Impor Emas (Foto Shutterstock)
Share :

JAKARTA – China telah membatasi impor emas karena perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) yang semakin memanas sejak Mei lalu. China melakukan strategi itu karena untuk memperkuat mata uang Yuan yang terus menurun.

Menurut data Bea Cukai China yang dilansir dari Reuters, Kamis (15/8/2019), China adalah importir emas terbesar di dunia, dan tahun lalu mampu mengimpor sekitar 1.500 ton logam senilai sekitar USD60 miliar.

 Baca Juga: Harga Emas Antam Catat Rekor Baru Dibanderol Rp759.000/Gram

Angka Bea Cukai China menunjukkan penurunan impor emas dari 883 ton pada periode yang sama di tahun 2018 menjadi 575 ton emas pada pertengahan tahun 2019. Sekelompok bank lokal dan internasional yang diberi kuota impor bulanan oleh bank sentral China seperti Swiss, Australia dan Afrika biasanya membayar sebagian impor China memakai dolar.

Namun selama beberapa bulan, sumber di industri emas batangan di London, Hong Kong, Singapura dan China mengatakan bahwa kini kuota untuk kegiatan impor emas dibatasi bahkan tidak diberikan sama sekali.

 Baca Juga: Bayang-Bayang Resesi Global buat Harga Emas Berjangka Naik

"Pada bulan Juni dan Juli hampir tidak ada kuota impor yang sekarang dikeluarkan di China," kata satu salah sumber.

 

Dalam lebih dari satu dekade Yuan telah turun lebih dari 10% terhadap dolar Amerika sejak awal tahun lalu dan bank sentral bulan ini memungkinkannya untuk turun di bawah rata-rata 7 per USD untuk pertama kalinya.

 

Beijing sebelumnya telah mengambil langkah-langkah untuk mengekang aliran keluar modal ketika mata uangnya melemah, seperti menekan pasokan yuan lepas pantai, menekan faktur impor dan mendorong bank-bank untuk mengirim pulang dolar AS yang disimpan di luar negeri.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi global mendorong lebih banyak investor institusional, terutama di Eropa dan Amerika Utara, Namun, biaya emas di China dapat naik jika lonjakan pasokan daur ulang memudar sebelum pembatasan impor dicabut, dan pasokan dapat dengan cepat melebihi permintaan di luar China jika investor memperlambat pembelian mereka.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya