Ajakan Boikot Tak Pakai Kresek dan Botol Plastik, Menteri Susi: Pabrik Akan Berhenti

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Senin 19 Agustus 2019 21:03 WIB
Menteri KKP Susi Pudjiastuti (Foto: Ilustrasi Antara)
Share :

JAKARTA - Tahun 2030 diprediksikan akan lebih ada lebih banyak plastik daripada ikan di laut akibat masifnya limbah plastik sekali pakai yang berujung ke laut. Ironisnya, laut Indonesia menjadi penyumbang sampah terbesar kedua di dunia, setelah China. Hal ini mengancam lebih dari 800 spesies biota laut, termasuk ikan dan terumbu karang.

Meresponi kondisi tersebut, Pandu Laut Nusantara, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Yayasan EcoNusa bersama 300 komunitas, organisasi, peerusahaan swasta, BUMN, dan Pemerintah Daerah yang tersebar di seluruh Indonesia menyelenggarakan gerakan Menghadap Laut 2.0 pada Minggu 18 Agustus 2019.

 Baca Juga: Menteri Susi: Tidak Boleh Lagi Ada Botol Plastik Air Mineral

Sebagai informasi, Pandu Laut Nusantara merupakan gerakan sosial masyarakat yang terdiri dari berbagai lapisan individu dan komunitas yang menaruh perhatian pada keberlangsungan kehidupan laut.

Ini merupakan kali kedua gerakan bersih pantai ini dilaksanakan. “Tahun ini, tingginya antusasime masyarakat untuk membersihkan laut dan sungai dari sampah membuat gerakan ini dilaksanakan di 108 titik pantai dan 5 titik sungai, melesat dari rencana awal yakni 74 titik. Angka ini belum termasuk relawan yang melakukan bersih pantai dan sungai secara spontan di beberapa tempat di seluruh Indonesia,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, sebagai Pembina Pandu Laut Nusantara dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (19/8/2019).

Tahun ini, ia memimpin langsung gerakan Menghadap Laut di Pantai Timur Ancol, Jakarta. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Duta Besar dan perwakilan negara-negara sahabat dari Kanada, Panama, Belanda, Hungaria, Polandia, Norwegia, dan Jepang. Hadir pula para pejabat eselon I KKP. Sejumlah influencers tanah air seperti Nirina Zubir, Tora Sudiro, Prita Laura, dan Chacha Frederica juga turut turun tangan.

 Baca Juga: Cikal Bakal Terciptanya Plastik yang Bikin Resah Menteri Susi hingga Sri Mulyani

Melihat sampah yang mayoritas berupa limbah kain yang diikat dengan plastik berserakan di sekitar pantai, Menteri Susi memperkirakan adanya pihak-pihak yang secara sengaja membuang sampah limbah tekstil di wilayah itu.

“Dari sampah yang ada di sini, saya lihat ada kesengajaan membuang sampah limbah tekstil. Mungkin dari konveksi, sisa-sisa bahan bikin kaos-kaos diikat lalu dibuang saja kemari,” ujarnya.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya