CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melonjak hampir 2% pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena meningkatnya ketegangan perdagangan mendorong permintaan terhadap aset-aset safe-haven.
Baca Juga: Emas Antam Kembali Turun Rp4.000 per Gram, Cek Daftar Harganya
Kontrak emas paling aktif untuk Desember, melambung USD29,10 atau 1,93%, menjadi menetap di USD1.537,60 per ounce.
Investor telah berbondong-bondong beralih ke aset safe-haven emas, setelah China mengumumkan tarif tambahan akan dikenakan pada barang impor dari Amerika Serikat (AS) senilai USD75 miliar.
China mengatakan pengenaan tarif tambahan merupakan respons paksa terhadap keputusan sepihak AS dan proteksionisme perdagangan.
Sebanyak 5.078 produk AS akan dikenakan tarif tambahan 10% atau 5%, yang akan diterapkan dalam dua kelompok dan mulai berlaku masing-masing pada 1 September dan 15 Desember.
Baca Juga: Penurunan Harga Emas Tertahan Pelemahan Dolar AS
China juga akan melanjutkan tarif tambahan 25% atau 5% untuk kendaraan dan suku cadang buatan Amerika mulai 15 Desember. Menyusul perkembangan terakhir, indeks-indeks acuan saham AS, Dow Jones Industrial Average, S&P 500 dan Nasdaq semuanya anjlok sekitar dua persen, karena investor melepas ekuitas berisiko beralih ke emas.