JAKARTA - Dalam tiga tahun terakhir, ada 17 blok migas yang diminati investor selama proses pelelangan dan seluruhnya menggunakan skema fiskal baru dalam berinvestasi di sektor migas, yaitu gross split, data dari Kementerian ESDM.
"Sudah 17 blok migas yang laku terjual dalam lelang sejak diterapkan Gross Split pada awal tahun 2017," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi.
Baca Juga:
Dari 17 blok migas hasil lelang tersebut, blok yang memberikan bonus tandatangan paling besar kepada negara adalah blok West Ganal yaitu sebesar30,1 juta dolar AS.
"Untuk blok baru, blok West Ganal yang memberikan bonus tanda tangan paling besar dibanding blok migas lainnya. Itu nantinya akan dicatat sebagai penerimaan negara tahun 2019 ini. Negara untung cukup baik dari blok tersebut," ungkapnya.
Sementara, dari seluruh hasil lelang tersebut, Pemerintah telah mengantongi bonus tandatangan sebesar 55,6 juta dolar atau Rp806,2 miliar.
Agung merinci, jumlah keseluruhan blok yang diminati investor adalah WK Andaman I, Andaman II, Merak Lampung, Pekawai dan West Yamdena dari hasil lelang tahun 2017. Sedangkan hasil lelang tahun 2018 adalah WK Citarum, East Ganal, East Seram, Southeast Jambi, South Jambi B, Banyumas, South Andaman, South Sakakemang dan Maratua.
Baca Juga:
Sisanya adalah Anambas, Selat Panjang (Lelang Tahap I) dan West Ganal (Lelang Tahap II) yang ditawarkan pada tahun 2019.
"Proses lelang kami lakukan secara regular sistem online." kata Agung, dikutip dari Antaranews, Jakarta, Selasa (27/8/2019).