JAKARTA - Seorang miliarder tertua di dunia, Chang Yun Chung masih berjaya di usia yang tidak produktif. Pada usia 101 tahun ini menyerahkan kendali perusahaan yang sudah dia dirikan sejak tahun 1967 kepada putranya.
Baca Juga: Ternyata Steve Jobs Pernah Jadi Pegawai Pabrik, Tom Cruise sebagai Pelayan
Sang anak, Teo Siong Seng diberi amanah untuk mengambil alih perusahaan Pacific International Lines pada tahun lalu. Tetapi Chang masih melapor ke kantor setiap hari dan memberikan arahan kepada ketua perusahaannya yang baru.
Melansir Forbes, Minggu (1/9/2019), saat Pacific International Lines (PIL) berada di masa-masa sulit, Teo sebagai ketua eksekutif masih memerlukan saran dari Chang untuk mengembalikan keadaan PIL seperti sedia kala.
Baca Juga: Kisah Inspirasi Usaha Julien Royer, Sukses Berkat Resep Nenek
Terkait meningkatnya perang dagang antara China-AS berdampak ke seluruh sektor ekonomi yang menjadi sulit. Termasuk, Perusahaan PIL yang mendapat kerugian bersih mencapai USD208 juta pada tahun 2018, padahal pada tahun sebelumnya PIL telah mendapat laba bersih mencapai USD199 juta.
Hal itu dikarenakan tarif angkutan yang lebih rendah dan biaya bahan bakar yang lebih tinggi mengakibatkan peningkatan volume pengiriman yang membuat pendapatan naik 11% menjadi USD4,5 miliar. Kekayaan Chang yang sebelumnya mencapai USD2,05 miliar, namun akibat kerugian tersebut kekayaan Chang pun ikut menurun 27% menjadi USD1,5 miliar.