JAKARTA - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Muhammad Diheim Biru menyatakan, meski nantinya tidak lagi menjadi ibu kota negara, tetapi Jakarta diyakini akan tetap memegang peranan penting sebagai pusat ekonomi Nusantara.
Baca Juga: Ahok: Gubernur Sekarang Pintar Berkata-kata Soal Penanganan Banjir
Muhammad Diheim Biru menyatakan, untuk itu, pembenahan Jakarta pascapemindahan ibu kota tetap perlu dilakukan.
"Alasan utama mengapa ibu kota Indonesia pindah ke Kalimantan adalah keamanan dari bencana alam dan dampak perubahan iklim. Saatnya jejak-jejak ekologis yang telah dipijak di daerah ini diringankan dengan membenahi fasilitas dan infrastruktur yang kelak ditinggal lembaga pemerintahan pusat di kemudian hari," katanya, Jakarta, Minggu (1/9/2019).
Baca Juga: Daftar Perusahaan yang Masih Kelola Lahan Ibu Kota Baru di Penajam
Menurut Diheim Biru, beberapa hal yang dapat dijadikan perhatian antara lain adalah pembenahan aspek keramahan lingkungan seperti peredaman kebisingan, ruang terbuka hijau (RTH) dan penataan infrastruktur jalan.
Hal itu, ujar dia, perlu dilakukan menimbang bahwa Jakarta ke depan bisa saja diberikan otonomi daerah dan kemungkinan tidak berbenturan banyak kepentingan sehingga lebih leluasa pengelolaannya.