Baca juga: Berkebun di Indonesia, Kenapa Perusahaan Asing Malah Listed di Negara Lain?
“Kami telah melakukan berbagai upaya persiapan IPO ini dengan beberapa aspek di antaranya adalah laporan keuangan konsolidasian yang diaudit untuk cut off 31 Maret 2019. Persiapan lainnya meliputi perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (20/7/2019).
Lebih rinci Giat menjelaskan, mayoritas atau sebesar 55% akan digunakan untuk pengembangan usaha di bidang energi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan energi terbarukan lainnya.
Baca juga: Dirut BEI Ungkap 2 Faktor Penyebab Perusahaan Asing Sulit Listing
"Kemudian, sekitar 25% untuk modal kerja dan sekitar 20% untuk belanja modal," katanya.
(Fakhri Rezy)