JAKARTA - Bisnis di bidang energi saat ini masih menjadi minat pelaku usaha. Konsumsi energi sejenis minyak bumi yang masih cenderung tinggi, hingga saat ini membuat peluang usaha energi terbarukan dinilai memiliki prospek yang menjanjikan.
Seperti diketahui, sumber daya fosil tersebut sesungguhnya tidak dapat diperbaharui kembali. Tingkat konsumsi energi yang tinggi justru terus mendorong penguasaan sumber daya fosil berlangsung lebih cepat dibandingkan penemuan cadangan energi yang baru.
Baca Juga: Menteri Jonan Ajak Jepang Kembangkan Green Energy
Oleh karena itu, pengembangan bisnis di bidang energi terbarukan sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi terjadinya krisis energi di masa mendatang.
Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan bisnis energi terbarukan melansir dari Entrepreneur, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
1. Penyimpanan Karbon
Karbon dioksida yang diproduksi oleh industri dan pembangkit listrik dapat masuk dan merusak atmosfer. Hal tersebut sangat berdampak dalam bertambahnya jumlah emisi. Beberapa cara dapat dilakukan untuk menangkap karbon sebelum masuk ke atmosfer, salah saunya dengan menguburnya dan membiarkannya membatu. Selain itu, pengujian daur ulang karbon menjadi ethanol juga sedang dilakukan dengan menggunakan prinsip dasar membalikkan proses pembakaran.
Baca Juga: Penggunaan Sumber Energi Terbarukan Bikin Kualitas Udara Jakarta Membaik?
2. Sel Tenaga Surya yang Lebih Baik
Kemajuan teknologi tenaga surya telah menghasilkan beberapa pengembangan dalam jenis sel baru, salah staunya perovskit yang lebih mudah diproduksi dan memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi dalam hal penyerapan cahaya dibandingkan dengan fotovoltaik standar yang cenderung lebih tebal dan mahal.
Beberapa upaya untuk mencegah degradasi senyawa yang menyerap energi matahari telah dilakukan. Salah satunya dengan desain terbaru yang mampu mempertahankan intgeritas kimianya ketika terkena kondisi panas ataupun basah.