Elon Musk vs Jack Ma, Beda Pendapat soal Kecerdasan Buatan

Adhyasta Dirgantara, Jurnalis
Selasa 03 September 2019 06:06 WIB
Jack Ma dan Elon Musk (entrepreneur)
Share :

JAKARTA - Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan diprediksi akan memenuhi kehidupan manusia di masa depan. AI diproyeksikan untuk menyelesaikan berbagai masalah manusia.

Namun, bagi tokoh-tokoh teknologi terkenal mempunyai pandangan-pandangan yang berbeda satu sama lain. Terlihat perbedaan pendapat dari Pendiri Alibaba Jack Ma dan CEO Tesla Elon Musk.

 Baca juga: Miliarder Singapura, dari yang Muda hingga Kakek Goh Cheng Pemilik Nippon

Menurut Jack Ma, AI akan membuka lembaran baru dalam kehidupan bermasyarakat. Bahkan kecerdasan buatan tersebut membantu manusia untuk memahami diri mereka sendiri menjadi lebih baik.

 

"Saya sama sekali tidak berpikir AI adalah ancaman. Orang-orang yang takut dengan kecerdasan buatan adalah orang-orang yang mendapatkan ilmu dari kampus," ucap Jack Ma melansir Entrepreneur, Jakarta, Selasa (3/9/2019).

 Baca juga: Ekonomi Goyah, Kekayaan 50 Miliarder Singapura Justru Naik Jadi Rp1.846 Triliun

Menurutnya, kecerdasan komputer tidak akan bisa menyaingi kecerdasan manusia. Namun, pernyataan tersebut ditolak oleh Musk.

"Saya rasa semua orang meremehkan kapabilitas dari AI. Padahal Mereka membayangkan AI seperti manusia yang pintar, padahal AI jauh lebih hebat dari itu," tolak Musk.

Meski demikian, Ma menebak kalau dengan kehadiran AI, maka lapangan pekerjaan baru akan banyak berkurang. Ini disebabkan oleh pekerjaan-pekerjaan lama akan diambil alih oleh AI.

Baca juga:  Bos Louis Vuitton Siram Rp165 Miliar demi 'Padamkan' Kebakaran Amazon

"Kita tidak akan butuh banyak pekerjaan, AI atau robot yang akan mengerjakannya," tambah Ma.

Hampir sejenis dengan Jack Ma, Musk mengatakan AI akan membuat pekerjaan menjadi sia-sia. Lebih baik mempelajari teknik kecerdasan buatan.

"Saya akan merekomendasikan mempelajari teknik karena itu hal semacam itu, atau mengerjakan sesuatu di mana orang hanya dapat berinteraksi dengan orang lain. Seni, tentu saja," ujarnya.

Dalam pertanyaan mengenai berapa lama lagi manusia bisa hidup dengan bantuan AI, Musk menjawab dengan berfokus pada perusahaan neuroteknologinya, Neuralink Corporation.

“Jika kita melakukan neuralink pada dasarnya, usia tidak akan terlalu menjadi masalah. Anda dapat menyelamatkan negara Anda dan memulihkan negara Anda, seperti permainan yang diselamatkan, atau sesuatu yang sangat dekat dengan itu," ujarnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya