"Perseroan optimis dapat menyelesaikan proyek tersebut untuk unit pertama selama 36 bulan dan unit kedua selama 39 bulan. Dengan target tersebut, Perseroan optimis kedua PLTU tersebut dapat beroperasi pada tahun 2022," ujarnya, melalui keterangan tertulis, Rabu (11/9/2019).
Baca Juga: Jaga Pasokan Listrik Jawa, PLTU Cilacap Perlu Antisipasi Tsunami
Proyek pembangunan PLTU Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara ini akan menelan investasi dengan potensi nilai total investasi mencapai lebih dari Rp8 Triliun. Sedangkan nilai kontrak perseroan mencapai Rp2,1 triliun.
Dengan pembangunan PLTU Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara ini, diperkirakan akan melistriki beberapa desa dan kecamatan untuk di Nusa Tenggara Timur dan juga Sulawesi Utara dan sekitarnya.
(Rani Hardjanti)