JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) memuji Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan di depan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Pujian ini dilontarkan oleh JK dalam sambutanya di acara pameran transportasi Indotrans Expo.
Seperti diketahui, Ignasius Jonan pernah menjabat sebagai Menteri Pehubungan era Presiden Joko Widodo sebelum digantikan oleh Budi Karya Sumadi. Selain itu, Jonan juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT KAI (Persero).
Menurut JK, pada era Jonan, Kementerian Perhubungan berhasil mengubah budaya masyarakat Indonesia untuk menggunakan transportasi umum kereta api. Pasalnya, pada saat itu Jonan melakukan perubahan dan penataan secara keseluruhan pada moda transportasi berbasis rel tersebut.
“Pak Jonan ubah KA dari desak-desakan hingga jadi transportasi (yang) nyaman,” ujarnya diiringi tepuk tangan peserta yang hadir di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Baca Juga: Wapres JK: Sistem Transportasi Indonesia Paling Lengkap
Menurut JK, mengubah budaya masyarakat untuk menaiki transportasi umum tidaklah mudah. Karena masyarakat Indonesia masih berorientasi pada kendaraan pribadi.
Ditambah lagi pada saat itu, transportasi umum khususnya kereta api begitu kacau. Pasalnya, pada saat itu masih banyak pedagang yang masih menjajakan dagangannya di dalam kereta.
Atas dasar itu, dia menyanjung hasil kerja Jonan yang telah berhasil menata kereta api jadi alat transportasi yang nyaman. Bahkan, sampai saat ini kereta api masih menjadi primadona masyarakat Indonesia.
“Geser masyarakat di sekitar rel, terminal stasiun untuk dibersihkan itu tak mudah,” ucapnya
Menurut JK, transportasi memiliki peranan penting dalam sebuah negara. Sebab, dengan adanya transportasi bisa menghubungkan antar wilayah dalam suatu negara.
“Dengan transportasi bisa ubah image bangsa ini. Kita negara kepulauan terpisah-pisah, maka dengan (transportasi) laut dan tranaportasi udara yang satukan kita. Tanpa itu kita terpisah-pisah. Dengan peran itu kita perlu kelola dengan baik,” jelasnya.
Baca Juga: Kekurangan, Jepang Minta RI Kirimkan Banyak Tenaga Kerja
(Rani Hardjanti)