JAKARTA - Arab Saudi memangkas produksi minyak dan gas menyusul serangan pesawat tanpa awak terhadap dua fasilitas minyak utamanya, yang dijalankan oleh perusahaan milik negara Aramco.
Menteri Energi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan serangan tersebut telah mengurangi produksi minyak mentah sebesar 5,7 juta barel per hari, sekitar setengah dari produksi kerajaan.
Baca Juga: Harga Minyak Naik Pasca-Pompa Minyak Arab Saudi Diserang Drone Peledak
Seorang juru bicara pemberontak Yaman Houthi mengatakan telah mengerahkan 10 pesawat tanpa awak atau dron dalam serangan itu.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyalahkan Iran atas serangan ini, mengatakan tidak ada bukti bahwa serangan berasal dari Yaman.
Baca Juga: Serangan Drone Kembali Ledakkan Tripoli Libya
Saudi memimpin koalisi militer disokong Barat yang mendukung pemerintah Yaman, sementara Iran mendukung kelompok pemberontak Houthi.
Dalam pernyataan yang dirilis kantor berita Saudi Press Agency (SPA), Pangeran Abdulaziz mengatakan serangan itu "mengakibatkan produksi di pabrik Abqaiq dan Khurais dihentikan sementara".