Kisah Nakhoda Wanita Pertama RI, Kartini Rela Tinggalkan Anak hingga Hadapi Amukan Badai

Feby Novalius, Jurnalis
Jum'at 20 September 2019 10:30 WIB
Kisah Nakhoda Wanita Pertama di RI (Foto: Okezone.com/Feby Novalius)
Share :

JAKARTA - Sangat jarang mendengar seorang kapten kapal adalah perempuan. Apalagi di Indonesia, aneh ketika wanita memutuskan menjadi pelaut karena dia akan meninggalkan keluarganya berbulan-bulan bahkan tahunan.

Namun, jika kalian tahu ternyata negara kepulauan ini punya satu nama perempuan yang akan dikenang selamanya, yaitu Entin Kartini. Dia merupakan perempuan pertama Indonesia yang menjadi nahkoda kapal.

 Baca Juga: Kisah Kapten Kartini, Sulitnya Pelaut Wanita Diterima di Perusahaan Pelayaran

Okezone pun berkesempatan bertemu Kartini, dalam acara Simposium Women Maritime in Indonesia di Labuan Bajo. Kartini membagi kisah ketika memutuskan melaut dan harus rela meninggalkan anaknya yang berusia 14 bulan.

"Dulu saya memang dari SMA sekolahnya bukan Akademi Indonesia Pelayaran (AIP). Tapi cari sekolah yang ikatan dinas tidak bayar, supaya saya bisa kerja setelah lulus. Nah, pas kebetulan AIP cari wanita, saya ikut dan kebetulan lulus, " ujarnya, di Hotel Laprima, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (20/9/2019).

 Baca Juga: Pertama Kalinya Indonesia Miliki Buku Putih Diplomasi Maritim

Kartini memulai pendidikan di AIP pada 1965. Sekolah sekira 5 tahun, perempuan ini lulus pada 1970 dengan pangkat Mualim Pelayaran Besar (MPB) 4.

"Mualim 4 itu perwira dek. Kalau strukturnya paling atas nahkoda, di bawahnya itu Mualim 1, kemudian Mualim 2, 3. Kalau Mualim 4 banyak kerjanya, waktu pertama kali kerja itu jadi perwira navigasi, alat-alat keselamatan di Kapal Tampomas 1," ujarnya.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya