Ke depannya, lanjut rektor yang kerap disapa Ashari ini, kapal-kapal wisata tersebut akan ditempatkan oleh Kemenhub di Pulau Bunaken, Sulawesi Utara dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Departemen (Kadep) Teknik Perkapalan ITS Ir Wasis Dwi Aryawan MSc PhD menyampaikan, pengembangan kapal wisata akan diarahkan dengan model Glass Bottom Boat yang dapat menyajikan pemandangan alam bawah laut pada wisatawan melalui kaca yang dipasang di bawah kapal.
“Untuk Pulau Bunaken terdapat tiga trip dalam sehari, sedangkan pulau Labuan Bajo ada tiga trip, sekali trip memakan waktu dua jam,” terang pria berkacamata itu.
Kapal inj rencananya akan dibuat dengan material baja itu memiliki inovasi, khususnya pada sumber tenaga. Wasis mengaku, kapal wisata tersebut menggunakan electric propulsion atau penggerak listrik terintegrasi penuh dari genset, solar cell, baterai, dan tenaga listrik dari PLN.
“Semuanya akan disimpan di baterai untuk menggerakkan electric propulsion yang tidak akan menimbulkan kebisingan,” tuturnya. Selain itu, kapal ini akan dibentuk dengan desain monohull dan direncanakan dapat mengangkut 125 penumpang.
Wasis juga menambahkan, kapal ini nantinya akan menggunakan material akrilik untuk kaca di bawah kapal. “Akrilik dinilai lebih kuat dan memiliki kekuatan tiga kali lipat daripada kaca terhadap benturan,” tuturnya.
(Fakhri Rezy)